Skandal Artis dan Sensor Ketat, Dunia Hiburan Tiongkok Berguncang
0 menit baca
Beijing, inet99.id — Dunia hiburan Tiongkok kembali diguncang gelombang skandal besar yang menimpa sejumlah artis papan atas. Sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah nama besar industri hiburan mendadak menghilang dari layar kaca dan media sosial, setelah diduga terjerat berbagai kasus mulai dari penggelapan pajak hingga pelanggaran moral yang dianggap tidak sejalan dengan nilai sosial pemerintah.
Salah satu kasus paling mencuri perhatian publik adalah hilangnya aktris ternama Fan Bingbing, yang sempat menjadi ikon perfilman Tiongkok di panggung internasional. Aktris yang pernah dinobatkan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia itu sempat menghilang selama berbulan-bulan pada 2018, setelah terungkap tuduhan penggelapan pajak melalui praktik kontrak ganda atau yin-yang contract. Setelah kasusnya mencuat, Fan dijatuhi denda miliaran yuan dan kariernya praktis terhenti total selama beberapa tahun.
Kasus serupa juga menimpa Li Yifeng, aktor muda dengan jutaan penggemar di platform Weibo. Karier gemilangnya seketika runtuh setelah ia ditangkap terkait skandal prostitusi. Semua proyek film dan kerja samanya dengan berbagai merek besar langsung dibatalkan, sementara akun media sosialnya dihapus tanpa jejak.
Tak kalah mengejutkan, Kris Wu alias Wu Yifan, mantan anggota grup K-pop EXO, dijatuhi hukuman penjara atas kasus pemerkosaan dan eksploitasi seksual. Nama Wu langsung dihapus dari seluruh platform hiburan digital di Tiongkok, dan seluruh lagu maupun film yang melibatkannya ikut ditarik dari peredaran.
---
Kebijakan Sensor yang Semakin Ketat
Pemerintah Tiongkok melalui badan sensor nasional memperketat pengawasan terhadap industri hiburan. Langkah ini disebut sebagai bagian dari kampanye moral untuk “membersihkan” dunia selebriti dari budaya hedonisme, keserakahan, dan perilaku yang dianggap tidak pantas di mata publik.
Aturan baru bahkan membatasi gaji maksimal artis dalam satu proyek, melarang penayangan selebriti yang “tidak beretika,” serta mendorong media agar lebih banyak menampilkan figur yang “berintegritas dan berkontribusi positif bagi masyarakat.”
Pihak regulator juga menegaskan bahwa para selebriti memiliki tanggung jawab sosial besar karena menjadi panutan jutaan orang, terutama anak muda. Siapa pun yang terbukti melanggar norma sosial atau hukum akan langsung masuk daftar hitam (blacklist) dan dilarang tampil di media nasional.
---
Dampak Luas di Dunia Hiburan
Akibat kebijakan sensor yang ketat, banyak proyek film, serial, dan iklan terpaksa dibatalkan mendadak. Beberapa perusahaan produksi mengalami kerugian besar karena artis utama mereka tersangkut skandal. Meski begitu, sebagian pihak menilai langkah ini penting untuk menjaga citra industri hiburan agar lebih bersih dan profesional.
Di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa kontrol yang terlalu ketat bisa membatasi kebebasan berekspresi para pelaku seni. Namun, bagi pemerintah Tiongkok, langkah ini dianggap penting untuk menegakkan “nilai sosialisme dan etika publik” di tengah maraknya pengaruh budaya barat dan gaya hidup glamor yang berlebihan.
---
Refleksi untuk Dunia Hiburan Asia
Gelombang skandal dan sensor di Tiongkok menjadi pelajaran bagi industri hiburan Asia, termasuk Indonesia. Fenomena ini menunjukkan betapa besar pengaruh perilaku pribadi seorang selebriti terhadap reputasi media dan dunia hiburan secara keseluruhan.
Di era digital yang serba terbuka, publik tidak hanya menilai karya, tetapi juga kepribadian di balik layar. Ke depan, profesionalisme dan tanggung jawab sosial akan menjadi faktor penting yang menentukan keberlangsungan karier para artis di kawasan Asia.
---
Penulis: Redaksi inet99.id
Editor: Andi Setiadi
