Program MBG Diharap Libatkan Ahli Kesehatan Mulai dari Bahan Baku hingga Distribusi
0 menit baca
INET99.ID - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr. Hermawan, menegaskan perlunya pendampingan tenaga ahli kesehatan dalam setiap rantai penyediaan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ke depan kita berharap satu dapur atau satu mitra vendor untuk supply makanan ke sekolah, khususnya segmen prioritas, harus didampingi oleh ahli kesehatan,” kata Hermawan kepada Inilah.com, Kamis (2/10/2025).
Ia menerangkan, keterlibatan ini penting demi menjaga kesehatan dan higienitas makanan untuk MBG itu sendiri.
“Itu dimulai dari bahan baku, bahan mentah kemudian proses pengolahan di dapur sampai distribusi,” ujarnya.
Hermawan menekankan, tujuan program MBG ini bukan hanya memberi makan agar kenyang, tetapi memastikan asupan bergizi sebagai investasi masa depan generasi Indonesia.
“Mudah-mudahan MBG tidak dijadikan sekadar proyek pemberian makan, tetapi investasi program makan bergizi untuk kesehatan masyarakat Indonesia. Itu tagline yang lebih tepat,” tegas Hermawan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini mengingatkan ahli gizi di setiap Satuan Pengelola Pangan dan Gizi (SPPG) untuk menjalankan fungsinya dengan baik dalam pelaksanaan program MBG.
Hal ini ia sampaikan merespons berbagai evaluasi dari pemerintah terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul banyaknya kasus keracunan makanan di sekolah.
"Selama ini ahli gizi di setiap SPPG tidak berfungsi dengan baik. Kalau mereka berfungsi dengan baik, tidak akan terjadi keracunan. Kita harap dengan adanya evaluasi, jangan sampai ahli gizi di setiap SPPG tak berfungsi dengan baik lagi,” kata Yahya, Rabu (1/10/2025).
Politikus Partai Golkar ini menerangkan pengawasan ketat oleh ahli gizi diperlukan di seluruh tahapan pengolahan makanan. Apalagi, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menugaskan ahli gizi di setiap SPPG untuk menjaga kualitas.
"Karena setiap tahapan proses makanan, mulai dari bahan baku, pemasakan, pemorsian dan distribusi semua diawasi oleh mereka. BGN menugaskan 3 orang dalam setiap SPPG, 1 ketua, 1 ahli gizi, 1 ahli akutansi," tuturnya.
Sumber : inilah