BREAKING NEWS

Paguron Gajah Putih Mega Paksi Medal Pusaka: Tanpa Biaya, Lestarikan Pencak Silat di Astana Anyar


Bandung, inet99.id — Di tengah semakin minimnya minat generasi muda terhadap seni bela diri tradisional, Paguron Gajah Putih Mega Paksi Medal Pusaka hadir sebagai wadah pelestarian pencak silat tanpa memungut biaya apapun. Paguron yang dipimpin oleh Mulyati ini berlokasi di Jalan Lio Genteng RT 06 RW 05, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung.

Paguron ini berdiri dengan semangat menjaga warisan budaya sekaligus membina generasi muda agar memiliki disiplin, mental kuat, dan rasa hormat kepada nilai-nilai luhur bangsa. Meski baru berjalan hampir satu tahun, antusiasme masyarakat terhadap latihan pencak silat di tempat ini cukup tinggi.

Saat ini, Paguron Gajah Putih Mega Paksi Medal Pusaka telah memiliki sekitar 20 anggota aktif yang rutin mengikuti latihan setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Latihan-latihan tersebut dipimpin langsung oleh pelatih berpengalaman, Pa Rohmat, yang dikenal sabar dan berkomitmen dalam mengajarkan dasar-dasar pencak silat Sunda.


Menurut pimpinan paguron, Mulyati, pendirian Gajah Putih Mega Paksi Medal Pusaka berawal dari niat tulus untuk membuka ruang belajar bagi siapa pun yang ingin mengenal pencak silat tanpa dibebani biaya. “Kami ingin semua orang bisa ikut belajar silat, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Di sini tidak ada biaya latihan, yang penting semangat dan niatnya,” ujar Mulyati kepada inet99.id.

Ia menambahkan, selain berfokus pada teknik bela diri, kegiatan di paguron ini juga menanamkan nilai-nilai moral dan kebersamaan antaranggota. “Silat bukan sekadar gerakan fisik, tapi juga pendidikan karakter. Kami ingin melahirkan generasi yang berani, sopan, dan memiliki jiwa kesatria,” imbuhnya.

Sementara itu, pelatih utama Pa Rohmat mengungkapkan bahwa program latihan disusun agar tetap menyesuaikan kemampuan masing-masing peserta. “Kami mulai dari dasar. Yang penting, peserta bisa menikmati prosesnya. Tidak ada paksaan, tapi kami tekankan kedisiplinan dan rasa hormat,” ucapnya.

Pa Rohmat juga menilai kehadiran paguron seperti ini sangat penting di tengah arus modernisasi yang membuat banyak anak muda melupakan budaya sendiri. “Kalau bukan kita yang menjaga silat, siapa lagi? Ini warisan leluhur yang harus terus hidup di lingkungan kita,” tambahnya.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan masyarakat sekitar, Paguron Gajah Putih Mega Paksi Medal Pusaka diharapkan terus berkembang dan menjadi contoh bagi paguron lain di wilayah Bandung. Keberadaan paguron ini bukan hanya tentang bela diri, tapi juga tentang menjaga jati diri bangsa melalui seni dan budaya pencak silat.


(Red).

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar

Terkini