BREAKING NEWS

H. Baya dan Omang Abdul Somad Sambangi Istana Negara,Bahas Penguatan EKRAF Majalengka

Ketua Komite Ekraf Majalengka ditemani Omang Abdul Somad di kantor Ekraf RI. (Foto: Team Pringgaba)

Jakarta,Inet99.id – Upaya mendorong kemajuan sektor ekonomi kreatif di daerah kembali disuarakan oleh Komite Ekonomi Kreatif (EKRAF) Kabupaten Majalengka. Ketua Komite EKRAF Majalengka, H. Baya, bersama Wakil Ketua Umum DPP ProPAS (Pro Prabowo Subianto), Omang Abdul Somad, melakukan kunjungan resmi ke Istana Negara pada Senin (13/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, rombongan menyampaikan langsung aspirasi masyarakat Majalengka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Mereka berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif dan budaya di wilayah Majalengka.

“Majalengka punya potensi besar di bidang ekonomi kreatif, tetapi masih butuh dukungan dari pemerintah pusat, terutama dari sisi fasilitas, promosi, dan pembinaan pelaku usaha,” ujar H. Baya dalam keterangannya.

Usai dari Istana Negara, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kementerian EKRAF Republik Indonesia. Pertemuan tersebut menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat koordinasi serta menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas antara pemerintah daerah dan kementerian terkait.

Menurut H. Baya, dukungan nyata dari pemerintah pusat sangat penting agar pertumbuhan ekonomi kreatif di Majalengka bisa lebih cepat dan berkelanjutan. “Kami ingin agar potensi lokal tidak hanya dikenal di tingkat kabupaten, tapi juga bisa bersaing secara nasional,” imbuhnya.

Langkah yang dilakukan Komite EKRAF Majalengka bersama ProPAS ini mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan sebagai bentuk sinergi konkret antara pusat dan daerah. Harapannya, sektor ekonomi kreatif dan budaya di Majalengka bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat.


Pewarta •Eko

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar

Terkini