BREAKING NEWS

Persib Bandung Tolak Bonus ASN Pemprov Jabar, Umuh Muchtar: Jangan Sampai Jadi Masalah


INET99.IDPersib Bandung tolak bonus ASN Pemprov Jabar. Keputusan mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Manajer Persib, Umuh Muchtar, yang menegaskan bahwa uang bonus hasil patungan para Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak diterima oleh klub. Penolakan dilakukan karena jumlah bonus yang diberikan tidak sesuai dengan janji awal yang pernah diumumkan secara terbuka.


Dalam pernyataannya, Umuh Muchtar Persib menegaskan bahwa pihaknya menolak menerima bonus kadeudeuh dari ASN Jawa Barat senilai Rp356 juta. Penolakan ini bukan tanpa alasan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya menjanjikan akan memberikan total bonus Rp2 miliar kepada tim Persib Bandung, yang terdiri dari Rp1 miliar dari kantong pribadinya dan Rp1 miliar dari urunan pejabat Pemprov Jabar.


Namun realisasi di lapangan jauh dari ekspektasi. Dikutip dari Kompas, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, hanya menyerahkan uang sebesar Rp356.525.000 kepada perwakilan Persib Bandung. Dana tersebut diklaim merupakan hasil urunan sukarela ASN dan bukan berasal dari anggaran kedinasan.


"Saya sudah bilang kepada staf di Persib, tolak, kembalikan. Jangan sampai ini jadi masalah. Harus jelas itu uang," tegas Umuh Muchtar, seperti disampaikan dalam video yang diunggah akun Bandung Football, Kamis (26/6/2025). Pernyataan ini semakin memperkuat sikap tegas manajemen Persib Bandung dalam menjaga transparansi keuangan klub.


Umuh juga menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui dan tidak pernah menerima uang tersebut. Ia secara tegas menekankan bahwa keputusan penolakan uang kadeudeuh ASN adalah demi menghindari potensi polemik. "Saya klarifikasi biar semua bobotoh tahu, saya tidak tahu, saya tidak menerima, itu urusan kantor," katanya dalam pernyataan resmi.


Penolakan bonus kadeudeuh ASN Pemprov Jabar oleh Persib menjadi sorotan publik dan netizen. Banyak yang mempertanyakan transparansi dan komunikasi antara Pemprov Jabar dan pihak klub. Umuh menegaskan bahwa seharusnya jika ingin memberi bonus, semua pihak harus transparan dan menyampaikan asal-usul dana secara jelas.


"Harusnya kalau ingin memberi bonus, rinciannya jelas. Dari siapa saja uang itu. Jangan sampai menyusahkan diri sendiri," kata Umuh. Penolakan ini seolah menjadi bentuk peringatan terhadap janji-janji yang tidak dipenuhi dengan serius, terlebih jika menyangkut nama besar seperti Persib Bandung.


Insiden ini bisa menjadi pelajaran penting dalam komunikasi antara instansi pemerintah dan klub olahraga profesional. Umuh Muchtar ingin menjaga agar klub kesayangan bobotoh tidak terbebani dengan polemik atau janji yang tidak ditepati.


Sementara itu, Sekda Jawa Barat Herman Suryatman, seperti dikutip dari Kompas pada Selasa (3/6/2025), menjelaskan bahwa pengumpulan dana bonus ini murni berasal dari sumbangan sukarela ASN. Ia menyebut, awalnya Pemprov Jabar berniat menunggu hingga terkumpul Rp1 miliar, namun karena terlalu lama, dana yang sudah ada diputuskan untuk diserahkan terlebih dahulu.


Dengan keputusan ini, Persib Bandung menunjukkan integritas dan ketegasan dalam urusan finansial. Menolak uang yang tidak jelas asal-usul dan komitmennya menjadi langkah berani di tengah euforia kemenangan. Keputusan Umuh Muchtar dinilai sebagai bentuk tanggung jawab moral agar nama Persib tidak terseret dalam urusan sensitif.


editor jhon.

#PersibBandung #UmuhMuchtar #BonusKadeudeuh #ASNJawaBarat #PersibTolakBonus #DediMulyadi #HermanSuryatman #PatunganASN #BeritaPersib #PersibJuara2025 #GedungSate #Bobotoh #TransparansiDana #BeritaJawaBarat #Liga1Indonesia

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar

Terkini