Bayu, Peracik Umpan Pancing Rumahan yang Rajin Terima Pesanan dan Service Alat Pancing
![]() |
Poto Ilustrasi |
INET99.ID – Sosok sederhana bernama Puja Bayu Anggara atau yang akrab disapa Bayu, dikenal sebagai salah satu peracik umpan pancing rumahan yang cukup terkenal di kalangan penghobi mancing sekitar tempat tinggalnya. Bayu berasal dari Kampung Saga, Desa Trajaya, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Dari rumahnya yang sederhana, Bayu menjalankan kegiatan sehari-harinya dengan membuat “eupan” atau umpan pancing racikan sendiri.
Bermula dari hobi memancing sejak kecil, Bayu mulai tertarik untuk meracik umpannya sendiri setelah merasa kurang cocok dengan umpan jadi yang beredar di pasaran. Ia kemudian bereksperimen menggunakan bahan-bahan dapur, seperti tepung, pelet, telur bebek, keju, susu bubuk, hingga esens alami seperti pandan dan vanila. Tak jarang ia juga mencoba bahan tak lazim seperti serutan kelapa tua dan kunyit untuk mendapatkan aroma yang lebih kuat.
Setelah melalui banyak uji coba, Bayu akhirnya menemukan formula yang ia anggap cocok untuk berbagai jenis ikan air tawar, mulai dari ikan mas, patin, bawal, hingga lele. Beberapa racikannya bahkan diakui oleh rekan-rekannya cukup ampuh saat digunakan dalam kompetisi mancing.
“Saya coba-coba sendiri awalnya. Campur bahan ini, bahan itu. Lama-lama jadi tahu mana yang cocok buat ikan mas, mana buat patin,” ujar Bayu.
Kini, racikan eupan buatannya sudah dikenal di lingkungan pemancing lokal. Ia sering mendapat pesanan dari teman-temannya sesama penghobi, baik untuk harian maupun lomba mancing galatama. Dalam seminggu, Bayu bisa membuat hingga puluhan bungkus umpan siap pakai yang dikemas rapi dan diberi label buatan tangan. Ia juga menyediakan pilihan berdasarkan jenis ikan target dan kondisi air.
Selain menjual umpan, Bayu juga menerima servis alat pancing seperti mengganti ril, membersihkan joran, memperbaiki sambungan patah, menyetel ulang per kopling, hingga melapisi ulang gagang pancing yang aus. Semua dikerjakan secara manual, bermodal alat sederhana, tetapi penuh ketelitian dan pengalaman.
“Kadang orang datang bawa pancing rusak. Saya coba betulin semampunya. Kalau bisa diselamatkan, ya alhamdulillah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bayu juga aktif memberikan tips gratis kepada pemancing pemula tentang cara menggunakan umpan yang tepat, posisi ideal melempar kail, hingga teknik mengayun joran. Kadang-kadang ia juga ikut menemani teman-temannya ke kolam harian atau danau lokal untuk menguji langsung racikan terbarunya.
Bayu mengakui bahwa penghasilan dari menjual umpan dan servis alat pancing belum bisa disebut besar, tapi cukup untuk tambahan harian. Yang terpenting, katanya, kegiatan ini membuatnya tetap dekat dengan hobi dan menambah banyak teman sesama pemancing.
Ia berharap ke depan bisa memperluas jangkauan pemasaran umpannya, termasuk menjual secara online agar bisa menjangkau pemancing di luar daerah. Saat ini, ia juga sedang mencoba membuat varian baru berbasis bahan alami yang lebih ramah lingkungan dan tahan lama, tanpa bahan kimia yang bisa merusak ekosistem air.
“Kalau bisa bikin produk sendiri dan dipakai banyak orang, rasanya puas. Apalagi kalau umpannya berhasil bikin strike,” tutur Bayu sambil tertawa.
Lingkungan sekitar Bayu pun turut mendukung kegiatannya. Beberapa tetangga yang juga hobi memancing sering menitipkan bahan atau bahkan ikut membantu proses produksi secara kecil-kecilan. Ada yang bertugas memotong bahan, ada juga yang membantu pengemasan.
“Saya anggap ini bukan usaha besar, tapi kegiatan yang bermanfaat. Daripada nganggur, mending sambil bikin eupan atau bantu servis. Lumayan ada hasil,” tambahnya.
Cerita Bayu adalah bukti bahwa kreativitas dan ketekunan bisa melahirkan peluang ekonomi dari hobi. Dari dapur rumahnya, racikan sederhana itu menjadi alat pemikat rezeki, sekaligus mengikat silaturahmi antar sesama pemancing lokal. Ia menunjukkan bahwa dari sebuah hobi sederhana, bisa muncul nilai ekonomi, edukasi, dan rasa kebersamaan yang kuat.
Bayu kini sedang merancang logo sederhana untuk produknya, agar suatu saat nanti bisa dijual di toko perlengkapan pancing atau bahkan marketplace digital. Ia bermimpi bisa punya meja servis khusus dan satu etalase kecil di rumahnya untuk menampilkan racikan-racikan unggulannya.
“Siapa tahu ke depan bisa makin berkembang. Yang penting konsisten dan terus belajar,” tutup Bayu.***
Red.