Di SMAN Tomo, MPLS Jadi Panggung Pramuka dan Pelatihan Karakter
![]() |
Siswa baru mengikuti kegiatan ke-Pramukaan yang dilaksanakan tim OSIS SMAN Tomo. Foto : Yudistira/inet99.id |
Sumedang, iNet99.id — Hari itu, Kamis pagi, lapangan SMAN Tomo di Kabupaten Sumedang semarak oleh suara yel-yel. Belasan siswa berseragam Pramuka bergerak kompak dalam formasi semaphore. Di hadapan mereka, ratusan siswa baru berdiri berjajar, menyaksikan dan ikut berteriak dalam semangat yang menggema.
Inilah hari keempat pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 di SMAN Tomo. Tak sekadar mengenalkan gedung sekolah dan jadwal pelajaran, MPLS di sekolah ini disulap menjadi arena pembentukan karakter. Salah satu caranya: lewat kepramukaan.
Tim Pramuka SMAN Tomo tak hanya tampil atraktif, mereka juga mengajak para siswa baru larut dalam irama yel-yel dan gerakan. Tidak ada sekat senior-junior. Yang ada hanya gelak tawa dan semangat kebersamaan.
“Ini pengalaman pertama saya membimbing adik kelas,” ujar Gatan, Ketua OSIS SMAN Tomo, saat ditemui di ruang guru. “Awalnya sempat kewalahan, apalagi menghadapi pelanggaran-pelanggaran kecil seperti sepatu warna-warni atau siswa yang memakai riasan wajah.”
Namun, Gatan memilih pendekatan persuasif. Ia dan tim OSIS tidak serta-merta menghukum, melainkan berdialog. “Kami bicara baik-baik, jelaskan aturannya, dan mereka mengerti,” katanya.
Hal senada disampaikan Qayla, anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Baginya, MPLS tahun ini terasa lebih berat dibanding dua tahun lalu. “Dulu hanya tiga hari, sekarang lima hari. Kami juga harus mendata siswa dan membuat evaluasi untuk laporan ke pusat,” ujarnya.
Namun, di balik kelelahan itu, ada rasa tanggung jawab yang tumbuh. “Kami selalu mengevaluasi kegiatan setiap sore. Besok harus lebih baik dari hari ini,” katanya.
Pengenalan sekolah di SMAN Tomo tidak dibingkai dalam suasana tegang. Siswa baru diajak menjelajah ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan mengenal berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Semuanya dikemas dalam suasana yang akrab dan hangat.
Menurut guru pendamping, Siti Nuryani, S.Pd., seluruh kegiatan MPLS dirancang dan dijalankan oleh OSIS. “Kami hanya memfasilitasi. Selebihnya anak-anak yang bergerak,” ujarnya. Ia berharap para siswa baru mampu memahami nilai-nilai yang ditanamkan dalam MPLS. “Ini bukan sekadar perkenalan, tapi juga fondasi,” ucapnya.
Yulianti Komalasari, S.Pd., guru lainnya, menambahkan bahwa MPLS adalah momentum penting membentuk etika dan semangat belajar. “Kami ingin anak-anak merasa diterima, sekaligus tertantang untuk tumbuh,” ujarnya.
Dan pagi itu, semangat itu terasa: dalam teriakan yel-yel, barisan semaphore, dan langkah kecil menuju kedewasaan.
Pewarta •Yudistira
Editor •Andi