BREAKING NEWS

Harga Cabai di Jawa Barat Tembus Berapa? Jawabannya Bikin Kaget!

Harga cabai di Jabar per 5 Juli 2025: rawit merah Rp66.095/kg, merah besar Rp43.414, keriting Rp40.320, hijau biasa Rp27.661. Cabai makin pedas, dok: ist

Bandung, iNet99.id - Harga cabai di sejumlah wilayah di Jawa Barat terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini terlihat jelas pada jenis cabai rawit merah, cabai merah besar, dan cabai merah keriting yang menjadi komoditas utama di pasar tradisional maupun modern. Lonjakan harga ini membuat petani tersenyum, namun konsumen harus lebih selektif dalam berbelanja.

Berdasarkan data dari Dasbor Harga Pangan Jawa Barat, harga cabai rawit merah pada Sabtu (5/7) tercatat di angka Rp66.095 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar 2,42% dibanding hari sebelumnya. Sementara itu, cabai merah besar naik 2,87% menjadi Rp43.414 per kilogram, dan cabai merah keriting mencapai Rp40.320 per kilogram, naik tipis 0,46%.



Tak hanya itu, data dari Sistem Informasi Bahan Pokok Penting (Sibapokting) Kabupaten Garut mencatat bahwa harga cabai merah keriting di Pasar Tarogong Kidul telah menyentuh Rp48.091 per kilogram, lebih tinggi dari rata-rata provinsi. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan harga antar wilayah dan kemungkinan besar dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan di pasar lokal.

Cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama yang memengaruhi produksi cabai di beberapa sentra pertanian, seperti Garut, Cianjur, dan Tasikmalaya. Beberapa petani mengeluhkan adanya serangan hama dan busuk akar yang menyebabkan hasil panen menurun drastis. Di sisi lain, petani yang berhasil panen justru merasakan keuntungan dari naiknya harga jual di pasar.

Saepudin, seorang petani cabai asal Lembang, mengaku bahwa kenaikan harga ini menjadi angin segar setelah beberapa bulan sebelumnya harga cabai anjlok. "Sekarang bisa jual cabai merah keriting sampai Rp45 ribu lebih. Dulu waktu harga jatuh, nggak nutup biaya pupuk," ujarnya kepada wartawan inet99.id.

Sementara itu, keluhan datang dari para pedagang dan konsumen. Di Pasar Sederhana, Bandung, banyak pedagang mengaku harus mengurangi stok pembelian karena daya beli konsumen menurun. “Biasanya bisa ambil 10 kilo, sekarang cuma 5 kilo. Pembeli juga pada ngeluh, pada nawar terus,” ujar Siti Nurjanah, pedagang sayur harian.

Kenaikan harga cabai ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap inflasi bahan pokok di Jawa Barat, terutama menjelang musim kemarau panjang yang diperkirakan akan dimulai pertengahan Juli.

Ketergantungan masyarakat terhadap cabai sebagai bumbu utama dalam masakan sehari-hari membuat lonjakan harga komoditas ini sangat terasa di tingkat rumah tangga.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat mengaku telah memantau tren harga tersebut dan siap melakukan intervensi pasar jika dibutuhkan. Kepala Dinas, Ir. Rina Maharani, menyebutkan bahwa pihaknya tengah mengkaji kemungkinan mendatangkan pasokan dari daerah lain yang produksinya stabil. “Kalau harga tidak kunjung turun, kita pertimbangkan operasi pasar,” ujarnya.

Dengan tren harga yang cenderung naik, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam berbelanja serta mencari alternatif substitusi sementara, seperti penggunaan cabai hijau yang saat ini harganya justru mengalami penurunan. Pemerintah juga diminta untuk memperkuat distribusi dan penyaluran pasokan secara merata agar gejolak harga tidak menekan konsumen secara berlebihan.


Editor •Andi
Sumber •Dasbor Harga Pangan Jawa Barat  •Sibapokting

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar

Terkini