Mayat Pria Bersimbah Darah Gegerkan Warga Otista Bandung, Ditemukan Penuh Luka Sadis di Trotoar
0 menit baca
Bandung, iNet99.id - Warga di kawasan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Regol, Kota Bandung, dikejutkan oleh penemuan mayat seorang pria yang bersimbah darah pada Selasa (9/13/2025). Jasad tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat yang melintas.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan masyarakat terkait temuan jasad tersebut. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan awal di area kejadian yang berada di trotoar depan deretan ruko-ruko.
Saat proses identifikasi awal dilakukan, polisi mendapati identitas pria tersebut dalam kondisi penuh bercak darah. Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, membenarkan adanya temuan mayat tersebut dan menjelaskan langkah cepat pihaknya di lokasi.
"Jam 06.00 WIB menerima laporan adanya seseorang meninggal dunia, dan kami cek TKP. Saat cek TKP ditemukan adanya bercak darah, sehingga kami koordinasi dengan Inafis," kata Kompol Heri Suryadi.
Hasil pemeriksaan sementara mengungkap adanya sejumlah luka pada tubuh korban yang diduga akibat hantaman benda tajam dan benda tumpul. Luka-luka itu ditemukan di beberapa bagian tubuh dan terlihat cukup serius.
Beberapa luka yang terlihat antara lain di bagian kening kepala, tusukan pada paha, serta luka lain pada bagian perut. Temuan awal ini membuat polisi mempercepat koordinasi dengan tim Inafis untuk pendalaman lebih lanjut.
"Ciri-ciri korban laki-laki, tinggi kurang lebih 160 cm. Berdasarkan pemeriksaan inafis ditemukan beberapa luka di tubuh korban, seperti di paha, dahi, dan kepastian penyebab kematian kami berkoordinasi dengan RS Sartika Asih," ujarnya.
Darah segar masih terlihat berceceran di area trotoar tempat jasad pria berbaju hitam itu ditemukan. Proses olah TKP sempat menjadi tontonan warga yang penasaran dengan kejadian tersebut. Hingga kini, identitas korban belum dapat terungkap.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait temuan mayat sadis tersebut. Rencananya, visum dan autopsi akan dilakukan sebagai bagian dari proses pengungkapan penyebab kematian dan identitas korban.***
