RS Djuansih, Upaya Majalengka Menjawab Keterbatasan Layanan Kesehatan
![]() |
Tamu undangan menyusuri tiap ruangan dan melihat beberapa fasilitas RS Djuansih. (Foto: Dok Eko Widiantoro) |
Majalengka, Inet99.id - Peresmian Rumah Sakit Djuansih di Kecamatan Panyingkiran, Senin, 8 September 2025, menandai babak baru layanan kesehatan di Kabupaten Majalengka. Di tengah jumlah fasilitas kesehatan yang terbatas, kehadiran rumah sakit ini dipandang sebagai langkah penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Saat ini, Majalengka hanya memiliki enam rumah sakit yang beroperasi—masing-masing tiga milik pemerintah dan tiga swasta. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa, angka itu jauh dari ideal. Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, memperkirakan kabupaten ini membutuhkan setidaknya sepuluh rumah sakit agar pelayanan kesehatan dapat merata.
"Lokasi RS Djuansih cukup strategis. Dekat pusat kota, berbatasan dengan Sumedang, dan mudah dijangkau dari wilayah utara seperti Jatiwangi dan Ligung," ujar Eman.
Bagi pemerintah daerah, pembangunan RS Djuansih tak hanya soal menambah jumlah fasilitas kesehatan, tetapi juga soal kolaborasi. Eman mengakui bahwa dukungan dari sejumlah tokoh nasional asal Majalengka—seperti anggota DPR RI TB Hasanuddin dan Jaksa Agung RI ST Burhanudin—berperan besar dalam mempercepat realisasi rumah sakit tersebut.
“Dengan keterbatasan yang ada, kami harus membangun jaringan. Kehadiran RS Djuansih adalah bukti nyata kerja sama dan perhatian para tokoh besar untuk kemajuan Majalengka,” kata Eman.
Pemerintah Kabupaten Majalengka berharap keberadaan RS Djuansih dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan yang ada. Lebih jauh, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah rumah sakit di masa mendatang, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Kehadiran RS Djuansih menambah optimisme bahwa layanan kesehatan di Majalengka akan lebih mudah diakses. Sebuah jawaban kecil, namun penting, bagi kebutuhan besar masyarakat di kabupaten yang sedang tumbuh ini.
Pewarta •Eko
Editor •Andi