Bandung, iNet99.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi damai di depan Gedung Konferensi Asia Afrika (KAA), Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, pada Jumat, 30 Mei 2025, pukul 15.00 WIB. Aksi ini dipimpin langsung oleh Pilamo selaku koordinator aksi, sebagai bentuk protes atas berlanjutnya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tanah Papua.
Dalam orasinya, Pilamo menyampaikan bahwa kekerasan terhadap rakyat sipil Papua telah berlangsung sejak tahun 1961 dan hingga kini masih terus terjadi. Salah satu kasus terbaru yang disorot adalah insiden penembakan di Distrik Puncak dan Wamena pada 18 Mei 2025, di mana seorang warga sipil berinisial (R) menjadi korban.
“Dia dibunuh secara tidak manusiawi, jasadnya pun dikubur begitu saja. Akhirnya masyarakat mengambil dan menguburkannya secara layak. Ini bentuk kejahatan kemanusiaan yang nyata,” tegas Pilamo di hadapan peserta aksi.
![]() |
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua menggelar aksi, tuntut pelaku pelanggaran ham di Papua dihukum seberat-beratnya, inet99.id |
AMP menilai bahwa praktik militerisasi di Papua sudah melewati batas, dan negara dinilai gagal menegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku kekerasan. Mereka mendesak agar pemerintah mengambil langkah konkret dan menghukum para pelaku sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Kami menuntut agar pelaku pelanggaran HAM dihukum seberat-beratnya, bahkan jika perlu dihukum mati sesuai dengan konstitusi,” lanjut Pilamo.
Selain kekerasan, AMP juga menyoroti ketidakadilan yang dialami masyarakat Papua dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemukiman. Menurut AMP, warga Papua masih sangat tertinggal dalam pemenuhan hak-hak dasar mereka.
Aksi ini berlangsung tertib dan damai, diwarnai dengan orasi bergantian serta membawa spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan keadilan dan penghentian kekerasan di Papua. AMP menegaskan akan terus menyuarakan perjuangan ini hingga negara benar-benar hadir dan berpihak kepada rakyat Papua.
“Kami berdiri di sini bukan hanya untuk hari ini. Ini perjuangan panjang, demi harga diri dan kemanusiaan rakyat Papua,” tutup Pilamo.
Pewarta : Hr
Editor : Jhon
Copyright iNet99.id @2025
---