GMNI Kota Bandung Tolak Kongres Nasional: Tuduh Ada Penjajahan Gaya Baru demi Kepentingan Politik
0 menit baca
![]() |
Ratusan masa dari GMNI menggelar aksi demo didepan gedung Merdeka Kota Bandung, 15/7. Poto yana |
Bandung, iNet99.id – GMNI Kota Bandung menggelar aksi penolakan terhadap pelaksanaan Kongres Nasional GMNI yang dinilai telah menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Aksi berlangsung pada Senin (15/7) pukul 13.30 WIB di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, dengan diikuti oleh sekitar 150 orang.
Dalam aksi tersebut, GMNI Kota Bandung melalui Koordinator Aksi Christian Ferry Pagliuca menegaskan bahwa GMNI adalah organisasi independen yang tidak boleh berafiliasi dengan partai politik maupun pemerintah.
"GMNI adalah organisasi perjuangan yang bersifat independen. Tidak boleh berpihak, apalagi menjadi pendukung pemerintah. Ini bentuk pengkhianatan terhadap semangat marhaenisme," tegas Christian Ferry Pagliuca, Koordinator Lapangan Aksi GMNI Kota Bandung.Saat diwawancara Wartawan iNet99.id dilokasi.
Christian menuding pelaksanaan kongres kali ini telah dikendalikan oleh kelompok tertentu yang ingin menjadikan GMNI sebagai alat politik. Ia menyebut ini sebagai bentuk “penjajahan gaya baru” dalam tubuh organisasi.
"Tagline yang dipakai di dalam kongres hanyalah tameng. Yang sebenarnya terjadi adalah penjajahan organisasi untuk kepentingan individu dan kelompok tertentu," ujarnya.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk dan poster bernada penolakan terhadap politisasi GMNI, serta menyerukan agar GMNI kembali ke jalur perjuangan yang murni — membela kepentingan rakyat tanpa intervensi politik praktis.
Aksi berlangsung damai dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari panitia kongres terkait protes dari GMNI Kota Bandung.
Editor •Andi
Pewarta •Yana