BREAKING NEWS

Sopir Truk Blokade Pendopo, Tuntut Penundaan Aturan Zero ODOL

Anggota Organda blokade jalan KH.Abdul Halim dengan truk. Poto: Eko


Majalengka, iNet99.id – Ratusan pengemudi truk memarkirkan kendaraan mereka di sekitar Pendopo dan Alun-alun Majalengka, Rabu siang, 25 Juni 2025. Truk-truk itu sengaja diposisikan menutup akses gerbang utama pendopo, membuat lalu lintas lumpuh dan kendaraan umum terpaksa memutar arah. Aksi itu bukan tanpa alasan.


Para sopir menuntut pemerintah menunda pemberlakuan kebijakan Zero Over Dimension and Overload (ODOL), yang melarang kendaraan angkutan barang melampaui kapasitas dan ukuran yang ditentukan.


“Jangan hanya sopir yang dijadikan sasaran. Sosialisasi belum menyeluruh, fasilitas juga belum siap,” kata Usep, salah satu sopir truk yang ikut aksi. Beberapa rekan Usep memilih bungkam, hanya berkata singkat, “Taros ka nu sanes wae.”


Di tengah suasana panas itu, suara aspirasi disalurkan melalui Wakil Ketua Organda Majalengka, Iskandar. Ia mengatakan bahwa para sopir tidak menolak aturan ODOL, melainkan meminta penundaan pelaksanaannya sampai infrastruktur pendukung tersedia.


Menurut dia, pemberlakuan ODOL tanpa kesiapan hanya akan menimbulkan persoalan baru. Di Majalengka, kata Iskandar, belum tersedia kantong parkir atau tempat penyimpanan sementara barang ketika truk harus dibongkar muatannya.


“Kalau muatan harus diturunkan di jalan, di mana barang itu akan disimpan? Di jembatan timbang tidak ada fasilitas logistik. Bagaimana soal keamanannya?” ujarnya.


Ia juga menyoroti bahwa penegakan hukum yang dilakukan selama ini cenderung menyasar sopir, bukan pemilik barang atau perusahaan ekspedisi. “Sopir hanya pelaksana. Harusnya pemilik dan pengusaha juga diberi pemahaman,” kata Iskandar.


Ketua DPRD Majalengka, Didi Supriadi, yang menerima perwakilan massa, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan tersebut ke pemerintah daerah dan pusat.


“Kami akan sampaikan segera aspirasi ini agar menjadi bahan evaluasi sebelum kebijakan diberlakukan sepenuhnya,” ujar Didi.


Aksi unjuk rasa berakhir menjelang sore. Truk-truk perlahan meninggalkan area pendopo. Namun pesan yang mereka bawa masih bergema: jangan buru-buru menegakkan aturan sebelum siap lapangan dan adil bagi semua pihak.



Pewarta Eko

Editor Jhon


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar

Terkini