Bupati Majalengka Luncurkan GEMA INSAN, Gerakan Infaq dan Sedekah untuk Warga Kurang Mampu

Bupati Majalengka Eman Suherman saat acara ziarah di Makam Pangeran Muhammad

Majalengka, INET99.ID – Bupati Majalengka Eman Suherman meluncurkan program Gerakan Majalengka Infaq Sodaqoh Bersama (GEMA INSAN). Program ini jadi bagian dari peringatan Hari Jadi Majalengka ke-535 tahun 2025.

Lewat GEMA INSAN, warga diajak menyisihkan sebagian rezekinya untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan, seperti anak yatim, lansia, dan kaum dhuafa.

"Ini bukan donasi yang bersifat memaksa. Ini murni kesadaran masyarakat untuk berbagi," kata Eman saat ditemui di Majalengka, Kamis (5/6/2025).

Bukan Pesta Pejabat Saja

Eman menyebut GEMA INSAN lahir dari kritik masyarakat soal perayaan ulang tahun Majalengka yang selama ini dianggap hanya milik ASN dan pejabat.

"Saya ingin mengubah itu. Hari Jadi Majalengka harus dirasakan semua warga, dari atas sampai bawah," ujarnya.

Program ini digelar serentak di seluruh desa dan kelurahan mulai 3 sampai 6 Juni 2025. Puncak penyaluran bantuannya akan dilakukan pada Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 13.00 WIB secara langsung kepada penerima manfaat.

Disalurkan Langsung ke Warga

Seluruh infaq dan sedekah yang terkumpul bakal dibagikan langsung ke masyarakat kurang mampu oleh panitia yang dibentuk di tingkat desa.

"Terima kasih untuk warga yang sudah ikut menyumbang. Uangnya akan dikumpulkan di desa dan dibagikan langsung ke yang berhak," jelas Eman.

Pemerintah Kabupaten Majalengka juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/559/KESRA sebagai pedoman teknis pelaksanaan GEMA INSAN.

Ada Penghargaan untuk Desa Teraktif

Sebagai bentuk apresiasi, desa atau kelurahan yang paling banyak mengumpulkan infaq dan sedekah akan diberikan penghargaan oleh Bupati dalam puncak peringatan Hari Jadi Majalengka.

Selain itu, seluruh desa dan kecamatan diwajibkan membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang memuat jumlah penerima manfaat dan total dana yang terkumpul.

Harapan Jadi Tradisi

Eman berharap GEMA INSAN bisa menjadi tradisi tahunan di Majalengka. Bukan hanya bagian dari seremoni, tapi jadi wujud nyata solidaritas sosial.

"Saya ingin ini jadi gerakan yang terus hidup. Kita tunjukkan bahwa Majalengka adalah kabupaten yang peduli," pungkasnya.

Pewarta : Eko

Editor : jhon