-->
  • Jelajahi

    Copyright © inet99.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Adsense

    Yayasan Bandung Tersenyum Gagas Pendataan dan Pemberdayaan UMKM Kota Bandung

    Jhon
    Sabtu, 31 Mei 2025, Sabtu, Mei 31, 2025 WIB

    Poto : Datuk/inet99

    Bandung, iNet99.id
    — Yayasan Bandung Tersenyum menggagas program strategis untuk memperkuat sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Kota Bandung. Program ini mencakup pendataan pelaku UMKM, pembinaan legalitas usaha, pembangunan sentra UMKM, hingga peluncuran aplikasi belanja khusus yang menyasar kalangan ASN.

    Menurut penggagas yayasan yang juga pernah menjadi bagian dari tim kebijakan Wali Kota Bandung, selama ini belum ada data UMKM yang tertata rapi. “Sejak saya masuk ke birokrasi pada 2018, saya melihat data UMKM tidak tertib, bahkan tidak jelas. Karena itu, kita dorong pendataan yang terstruktur agar bisa membantu pemberdayaan UMKM secara konkret,” ujarnya.

    Nama Bandung Tersenyum bukan hanya sekadar slogan, melainkan singkatan dari semangat program yang menata pelaku UMKM agar lebih tertib secara legalitas—dari NIB (Nomor Induk Berusaha), PIRT, hingga sertifikasi produk lainnya.

    Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk legislatif dan komunitas UMKM. Yayasan bekerja sama dengan Kang Budi dan rekan-rekan untuk mendata dan membina pelaku usaha. Salah satu langkah penting adalah membangun Sentra UMKM Ajip Rosidi yang diharapkan menjadi etalase produk lokal dan pusat edukasi ekonomi kreatif.

    Tak hanya itu, Yayasan Bandung Tersenyum juga merancang aplikasi belanja khusus untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kota Bandung. Aplikasi ini akan mewajibkan ASN yang berjumlah sekitar 18.000 orang untuk membeli produk UMKM lokal setiap hari kerja. Konsep ini telah berjalan sukses di Kabupaten Bandung dan kini akan direplikasi di Kota Bandung.

    Sebelum produk UMKM masuk dalam aplikasi, pelaku usaha akan melalui proses verifikasi dan pelatihan. Jika memenuhi kriteria, mereka akan mendapatkan surat rekomendasi dari lembaga seperti NHI (National Hotel Institute). Rekomendasi tersebut dapat digunakan untuk mengakses bantuan modal usaha dari Bank BJB tanpa bunga alias cuma-cuma.

    Dalam jangka panjang, yayasan juga mengusulkan penataan kawasan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang selama ini kurang mendapat perhatian. Salah satu usulan adalah memanfaatkan gedung eks Matahari untuk merelokasi dan membina PKL agar lebih tertata dan layak jual. Gagasan ini tengah dikomunikasikan dengan sejumlah pihak, termasuk tokoh-tokoh daerah seperti Pak Deni dan Pak Deddy.

    “Kalau pemerintah kota serius ingin membenahi UMKM, kita sudah siapkan konsep dan sistemnya. Tinggal kemauan politiknya saja,” tegas penggagas yayasan.

    Yayasan Bandung Tersenyum berharap seluruh program ini dapat menjadi katalisator kebangkitan ekonomi UMKM Bandung pasca pandemi. Langkah ini tidak berhenti pada pelatihan semata, tetapi menyasar aspek legalitas, pemasaran, dan permodalan secara menyeluruh.


    Pewarta : Hr
    Editor : Jhon
    Copyright iNet99.id @2025


    ---
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini