PLHUT Majalengka Disorot: Anggaran Rp2,1 Miliar, Tapi Pondasi Dinilai Asal-asalan
0 menit baca
 |
| Potret pembangunan gedung PLHUT Kemenag Majalengka . (Foto:Eko) |
Majalengka, iNet99.id – Pembangunan gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di pusat kota Majalengka menuai sorotan tajam. Proyek milik Kementerian Agama yang menghabiskan anggaran Rp2,1 miliar itu dinilai janggal, terutama dari sisi kualitas pondasi dan pengerjaan konstruksi.
Laporan dari lapangan menyebutkan, pondasi bangunan yang seharusnya kokoh justru terlihat tipis dan cetek. Alih-alih seperti pondasi bangunan negara, bentuknya malah menyerupai lubang resapan. Cetakan beton pun disebut dibuat dengan molen biasa, bukan mesin berstandar proyek besar.
“Ini proyek negara, bukan rabat jalan kampung,” ujar Asep Nurdiansyah, aktivis lokal yang akrab disapa Abah Bogel, Senin (28/7/2025).
Asep menuding material yang digunakan jauh dari standar semestinya. “Mungkin pasirnya suci, kerikilnya berkah, semennya insya Allah kuat. Tapi hukum gravitasi nggak bisa ditawar dengan niat baik,” ucapnya dengan nada sindiran.
Tak hanya soal teknis bangunan, Asep juga menyoroti lemahnya fungsi pengawasan. Konsultan dan pengawas proyek dinilai tidak menjalankan tugas dengan semestinya.
“Yang dijaga bukan kualitas bangunan, tapi aliran anggaran. Kalau begini terus, bukan nggak mungkin bangunan cepat retak, ambruk, dan membahayakan jemaah,” tegas Asep.
Lebih jauh, ada indikasi pelanggaran prosedur dalam proyek ini. Mulai dari ketidaksesuaian spesifikasi hingga potensi markup anggaran yang bisa saja menyeret kasus ini ke ranah hukum.
“Ironisnya, kalau nanti ambruk, biasanya yang disalahkan cuaca atau takdir Tuhan. Padahal ini soal perencanaan dan pelaksanaan yang jauh dari standar,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Agama maupun kontraktor terkait proyek tersebut.
Pewarta •Eko
Editor •Andi
