6 Sopir Taksi Keroyok Sekuriti Bandara Ngurah Rai, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan!
![]() |
Para pelaku pengeroyokan terhadap petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai yang telah diamankan oleh polisi di Rutan Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. FOTO/Humas Polres Bandara Ngurah Rai |
INET99.ID - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil mengamankan enam orang pelaku pengeroyokan terhadap petugas keamanan bandara. Insiden tersebut terjadi di areal parkir taksi Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, pada Sabtu (23/08/2025) sekitar pukul 01.00 WITA.
“Seluruh pelaku sudah diamankan dan sedang menjalani proses hukum,” kata Kasi Humas Polres Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda I Gede Suka Artana, dalam keterangan yang diterima Tirto, Selasa (26/08/2025).
Kasus tersebut semula viral di media sosial dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pria diserang oleh petugas keamanan di bandara. Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan potongan akhir dari keseluruhan peristiwa yang terjadi pada malam itu.
Suka menjelaskan, kasus itu berawal dari ketidakpuasan sekelompok sopir taksi Koperasi LJ terhadap kebijakan perusahaan taksi online pusat yang membatasi jumlah pesanan (order). Kondisi tersebut memicu emosi dari sopir-sopir tersebut, sehingga situasi menjadi tidak terkendali dan terjadi tindakan kekerasan secara bersama-sama kepada petugas keamanan yang berusaha menenangkan massa.
“Akibat pengeroyokan tersebut, dua orang mengalami luka-luka. Kadek PP (33) mengalami luka memar di pipi kiri dan bahu, serta Kadek AK (27) dengan luka gores di dada dan memar di wajah,” sebutnya.
Keenam pelaku diamankan dalam kurun waktu Sabtu (23/08/2025) hingga Minggu (24/08/2025) di sekitar lokasi. Mereka berinisial IT (26), ATN (29), MLS (28), AIS (25), TN (20), dan MIW (26) yang beralamat di Kabupaten Badung. Setelah diperiksa oleh polisi, keenam pelaku mengakui perbuatannya.
“Beberapa di antaranya memukul korban dengan tangan mengepal. Ada yang menendang saat korban terjatuh, hingga menarik baju korban secara paksa. Bahkan, salah satu tersangka menggunakan cincin saat memukul yang menyebabkan luka gores pada wajah korban,” ujar Suka.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 170 Ayat (1) KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan dengan ancaman hukuman paling lama 5,5 tahun. Saat ini, keenam pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura (AP) Indonesia Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyebutkan peristiwa tersebut terjadi karena adanya dinamika antara dua pengelola ground transport (transportasi darat), yakni Lohjinawi dan Grab, yang berujung pada keributan.
Syaugi mengatakan, selanjutnya PT Angkasa Pura Indonesia bersama dengan Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang terdiri atas Polres Kawasan Bandara, TNI AU, serta Airport Security, dengan sigap melakukan langkah pengamanan dan pengaturan situasi. Pihaknya mengaku sudah berupaya dengan persuasif untuk menenangkan massa.
“Namun, situasi semakin tidak terkendali hingga terjadi aksi saling dorong dan kekerasan berupa pemukulan yang dialami petugas sekuriti bandara. Yang dilakukan oleh petugas keamanan merupakan upaya pertahanan diri dan mengamankan oknum pengemudi yang memperkeruh situasi,” ucap Syaugi dalam keterangan resminya.
Pihak bandara lantas melakukan mediasi hingga situasi kembali kondusif pada pukul 03.00 WITA dini hari, tanpa mengganggu jalannya operasional bandara. Seluruh aktivitas penerbangan maupun pelayanan penumpang berjalan normal, termasuk arus transportasi darat.
Syaugi menegaskan, bandara adalah objek vital sehingga pihaknya menentang segala bentuk aksi yang berdampak pada keamanan operasional bandara.
“Kami berharap, pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi terbaik atas permasalahan ini dan kami selaku pengelola bandara akan bersikap profesional dalam menyikapi hal ini. Kami berharap, peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” tutupnya.
Sumber : tirto.id