Miris! Balita di Ciracas Alami Lumpuh Tulang Layu, Ibunya Menghilang Tanpa Jejak
![]() |
Ikuti Saluran WhatsApp kami Disini |
INET99.ID – Kelurahan Susukan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan perhatian kepada warganya yang membutuhkan, khususnya anak-anak penderita stunting dan penyakit bawaan sejak lahir. Salah satu anak yang mendapat perhatian khusus adalah Kirana, balita berusia 2 tahun 10 bulan yang mengalami kelumpuhan tulang belakang atau dikenal sebagai tulang layu.
Lurah Susukan, Andri P Maila, menjelaskan bahwa Kirana awalnya terdiagnosis TBC sejak usia 9 bulan. Setelah dilakukan intervensi medis oleh pihak kelurahan, penyakit tersebut berhasil diatasi. Namun, setelah sembuh dari TBC, Kirana diketahui mengalami kelumpuhan pada tulang belakangnya.
"Bukan sakit polio. Jadi tulang punggungnya itu lemes," ungkap Andri saat diwawancarai WartaKota, Minggu (29/6/2025).
"Seiring waktu, waktu pertama kita data itu dia usianya masih 9 bulan, sekarang usianya sudah 2 tahun 10 bulan, kami sudah monitor, sudah dijangkan," imbuhnya.
Untuk membantu proses penyembuhan, Kirana diberikan sepatu terapi khusus bernama AVO, yang berfungsi untuk membantu kaki agar tidak terus menekuk dan merangsang fungsi saraf agar kembali normal.
"Nah, emang sekarang karena dia kemarin kebutuhannya kan kakinya itu nekuk karena lumpuh layu, karena ada saraf dan mungkin ada kelainan di sarafnya, sebenarnya sih mudah-mudahan bisa sembuh," jelas Andri.
Pengadaan sepatu AVO ini difasilitasi oleh Kelurahan Susukan melalui pengajuan ke Baznas Bazis Jakarta Timur. Setelah pengajuan disetujui, Kirana langsung diantar ke lokasi pembuatan sepatu untuk pengukuran dan pencetakan khusus.
"Harus dicetak ke anaknya, dibawa. Kemarin kami fasilitasi, kami antar ke sana, gitu kan. Pokoknya emang anak spesial lah, jadi penanganannya harus spesial juga," tambah Andri.
Ibu Kandung Kirana Menghilang, Kini Diasuh Oleh Pengasuh Penuh Kasih
Dilansir dari Wartakota, Kisah Kirana menjadi semakin mengharukan setelah diketahui bahwa ibu kandungnya telah lama meninggalkannya tanpa kabar. Kini, Kirana dirawat oleh seorang pengasuh bernama Sumarni, yang telah menganggapnya sebagai anak sendiri.
"Yang lebih menarik lagi, anak itu sebenarnya orangtuanya ada, cuma kayak dibiarin. Kayak dibuang gitu," tegas Andri.
Andri mengaku tidak mengetahui nama ibu kandung Kirana karena bukan warga Kelurahan Susukan, melainkan tinggal di kawasan Cijantung. Informasi dari keluarga pengasuh menyebutkan bahwa ibu Kirana adalah pekerja malam, dan ayah kandungnya pun tidak diketahui secara pasti.
"Kebetulan waktu itu minta tolong diasuh gitu, istilahnya pengasuhnya dulu. Terus lama-lama sama ibunya ditinggal, gitu," ungkapnya.
Meski ditinggalkan, Kirana tumbuh dalam kasih sayang keluarga pengasuhnya. Bahkan, saat dipasangkan sepatu AVO, terlihat ada perubahan signifikan pada postur tubuhnya.
"Karena kebiasaan ditidurin, karena itu, nah tapi kemarin pas lagi dipasang sepatu AVO itu ada perubahan, jadi ketika kakinya dilurusin, kan tadinya lagi bengkok, nekuk tuh, ketika kakinya dilurusin kepalanya jadi tegak, gitu loh," kata Andri.
"Jadi entah ada saraf apa di kakinya yang bisa, jadi kepalanya tegak gitu, makanya kan langsung perubahannya lumayan signifikan, gitu," sambungnya.
Andri menambahkan bahwa pengasuh Kirana sangat aktif dalam upaya pengobatan. Ia kerap mengantar Kirana ke rumah sakit dan tempat terapi untuk mendukung proses penyembuhan.
"Kirana tetap masuk jadi pantauan kami, rutin kami monitor. Jadi dia rutin juga ke rumah sakit gitu, yang penting kan ada inisiatif untuk ke rumah sakit, kadang-kadang kan banyak juga yang enggak mau ke rumah sakit atau malu lah. Tapi ini sih alhamdulillah dari si ibu yang ngerawat ngasuh ini, mau, gitu," pungkasnya.
dilansir dari •Wartakota
Tag
#Kirana #KelurahanSusukan #JakartaTimur #TulangLayu #BaznasBazis #Stunting #Balita #TerapiAnak #SepatuAVO #BeritaJakarta