Bentrok di Malaysia! Pekerja WNI vs Bangladesh, Satu WNI Terluka Parah, 9 Ditangkap Polisi!
0 menit baca
Kuala Lumpur, iNet99.id — Insiden perkelahian massal (Tawuran) terjadi antara sejumlah pekerja migran Indonesia (WNI) dan pekerja asal Bangladesh di lokasi proyek pembangunan Bangsar Hill Park, Malaysia, pada Senin (14/7) sekitar pukul 11.25 waktu setempat.
Peristiwa ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman yang berujung bentrokan fisik antar kedua kelompok.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, membenarkan insiden tersebut.
Menurutnya, satu orang WNI berinisial S ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di lokasi kejadian dan langsung mendapatkan penanganan medis.
"Insiden tersebut mengakibatkan salah satu WNI atas nama S ditemukan tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke Hospital Kuala Lumpur," ujar Judha dalam keterangannya, Rabu (16/7).
Setelah mendapat perawatan intensif, kondisi S dilaporkan telah membaik dan saat ini sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Kementerian Luar Negeri terus memantau situasi dan memberikan pendampingan kepada para pekerja Indonesia yang terdampak dalam peristiwa ini.
Pihak kepolisian setempat, Balai Polis Travers, telah turun tangan menyelidiki kasus ini. Sejauh ini, otoritas Malaysia telah menangkap sembilan orang pekerja asal Bangladesh yang diduga terlibat langsung dalam insiden perkelahian tersebut.
Sementara itu, manajemen proyek pembangunan Bangsar Hill Park telah mengambil langkah cepat dengan memisahkan kelompok pekerja yang terlibat dan meningkatkan pengawasan di lapangan.
Tindakan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Keadaan saat ini sudah dapat dikendalikan dan pihak manajemen proyek telah mengambil langkah awal pemisahan kelompok dan meningkatkan pemantauan guna mencegah kejadian serupa," pungkasnya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Pemerintah Indonesia pun diharapkan terus memperkuat komunikasi dan perlindungan hukum bagi WNI yang bekerja di sektor konstruksi di Malaysia dan negara-negara lainnya.
Editor •Andi
